18 August 2025

7 Perbedaan Transmisi Mobil Listrik dan Mobil Umum: Sistem, Jenis, dan Cara Kerjanya

Share

7 Perbedaan Transmisi Mobil Listrik dan Mobil Umum Sistem, Jenis, dan Cara Kerjanya.jpg
7 Perbedaan Transmisi Mobil Listrik dan Mobil Umum Sistem, Jenis, dan Cara Kerjanya.jpg

Dalam perkembangan dunia otomotif modern, transmisi menjadi salah satu komponen penting yang membedakan mobil listrik dengan mobil konvensional berbahan bakar fosil. Banyak orang masih bingung bagaimana sistem transmisi mobil listrik bekerja, serta apa saja perbedaannya dengan transmisi pada mobil umum. Artikel ini akan membahas secara detail tentang konsep transmisi, perbedaan sistem yang digunakan, hingga keuntungan dan tantangan dari masing-masing jenis.

Apa itu Sistem Transmisi pada Mobil?

Sistem transmisi adalah mekanisme yang berfungsi menyalurkan tenaga dari mesin atau motor ke roda penggerak. Pada mobil konvensional, transmisi berperan untuk menyesuaikan putaran mesin agar sesuai dengan kebutuhan kecepatan dan torsi kendaraan. Dengan adanya transmisi, pengemudi bisa mengatur akselerasi, kecepatan, hingga efisiensi bahan bakar.

Dalam mobil berbahan bakar bensin maupun diesel, transmisi memiliki banyak komponen seperti kopling, gigi percepatan, hingga diferensial. Setiap komponen tersebut memiliki fungsi yang saling terhubung sehingga pengendaraan menjadi lebih nyaman. Namun, prinsip ini berbeda dengan mobil listrik yang menggunakan motor listrik sebagai penggerak utama.

Jenis Transmisi Mobil Konvensional

Mobil konvensional menggunakan beberapa jenis transmisi yang telah berkembang dari masa ke masa. Berikut adalah jenis-jenis utamanya:

1. Transmisi manual

Transmisi manual menggunakan sistem kopling dan tuas persneling yang dioperasikan oleh pengemudi. Sistem ini terdiri dari beberapa gigi percepatan yang memungkinkan pengemudi menyesuaikan kecepatan kendaraan dengan kebutuhan tenaga.

2. Transmisi otomatis (automatic transmission)

Jenis ini lebih praktis karena tidak membutuhkan pengoperasian kopling secara manual. Perpindahan gigi dilakukan secara otomatis oleh sistem hidrolik dan torque converter. Transmisi otomatis sangat populer karena memberikan kenyamanan saat berkendara di lalu lintas padat.

3. Transmisi CVT (Continuously Variable Transmission)

CVT menggunakan sabuk baja atau rantai untuk menghasilkan rasio gigi yang bisa berubah secara kontinu. Hal ini membuat akselerasi lebih halus tanpa hentakan, sekaligus meningkatkan efisiensi bahan bakar.

4. Transmisi DCT (Dual-Clutch Transmission)

DCT menggunakan dua kopling terpisah untuk gigi genap dan ganjil. Sistem ini menghasilkan perpindahan gigi yang cepat dan responsif, cocok untuk mobil sport maupun kendaraan performa tinggi.

Dari semua jenis di atas, dapat terlihat bahwa mobil konvensional sangat bergantung pada sistem transmisi yang kompleks untuk mengatur tenaga mesin pembakaran internal.

Cara Kerja Transmisi Mobil Listrik

Mobil listrik memiliki sistem yang jauh lebih sederhana dibandingkan mobil konvensional. Motor listrik dapat menghasilkan torsi maksimum sejak awal kendaraan mulai bergerak, sehingga tidak membutuhkan banyak gigi percepatan.

Sebagian besar mobil listrik modern menggunakan transmisi single-speed reduction gear. Artinya, hanya ada satu rasio gigi yang digunakan untuk menyalurkan tenaga motor listrik ke roda. Mekanisme ini membuat mobil listrik mampu berakselerasi mulus tanpa perlu perpindahan gigi.

Perbedaan Transmisi Mobil Listrik vs Mobil Konvensional

Perbedaan mendasar antara transmisi mobil listrik dan mobil konvensional terletak pada kompleksitas, efisiensi, serta kebutuhan perawatan. Berikut penjelasannya:

1. Jumlah gigi

Mobil konvensional membutuhkan banyak gigi percepatan untuk menyesuaikan kecepatan dan torsi. Sebaliknya, mobil listrik umumnya hanya menggunakan satu percepatan.

2. Kompleksitas sistem

Transmisi pada mobil berbahan bakar fosil terdiri dari banyak komponen seperti kopling, gearbox, dan sistem hidrolik. Mobil listrik lebih sederhana karena motor listrik mampu langsung menyalurkan tenaga tanpa memerlukan sistem gigi yang rumit.

3. Perawatan

Karena komponen lebih sedikit, transmisi mobil listrik memerlukan perawatan yang lebih minim. Tidak ada penggantian oli transmisi secara rutin seperti pada mobil konvensional.

4. Efisiensi energi

Motor listrik lebih efisien dalam menyalurkan tenaga karena kehilangan energi akibat gesekan dalam sistem transmisi jauh lebih rendah dibandingkan mesin pembakaran.

5. Biaya jangka panjang

Meskipun harga awal mobil listrik cenderung lebih tinggi, biaya perawatan transmisinya lebih rendah. Hal ini membuat biaya kepemilikan jangka panjang lebih hemat.

6. Respons akselerasi

Mobil listrik memiliki akselerasi yang lebih instan berkat motor listrik yang mampu memberikan torsi penuh sejak putaran nol. Mobil konvensional membutuhkan perpindahan gigi untuk mencapai akselerasi yang sama, sehingga terasa ada jeda.

7. Kebisingan dan kenyamanan

Transmisi mobil konvensional sering menimbulkan suara perpindahan gigi maupun getaran mesin. Mobil listrik dengan sistem transmisi sederhana lebih halus, senyap, dan minim getaran, memberikan pengalaman berkendara yang lebih nyaman.

Kesimpulan

Transmisi mobil listrik menawarkan kesederhanaan, efisiensi, dan biaya perawatan yang lebih rendah dibandingkan dengan mobil konvensional. Meski begitu, sistem transmisi pada mobil berbahan bakar fosil masih memiliki peran penting, terutama dalam hal fleksibilitas dan adaptasi terhadap berbagai kebutuhan berkendara.

Dengan pemahaman tentang perbedaan ini, calon pengguna bisa lebih bijak dalam memilih kendaraan sesuai kebutuhan, baik untuk efisiensi jangka panjang maupun untuk performa berkendara yang diinginkan.

Jika Anda ingin merasakan langsung perbedaan pengalaman berkendara dengan mobil modern bertenaga listrik, saatnya mencoba teknologi terbaru dari Geely. Segera kunjungi Geely Indonesia untuk mengenal lebih jauh, atau daftarkan diri Anda untuk test drive dan rasakan sensasi berkendara dengan teknologi transmisi mobil listrik terkini. Jangan lewatkan juga informasi menarik tentang model terbaru di Geely EX5.